Cara Belajar Efektif bagi Mahasiswa Kesehatan

Mahasiswa kesehatan tak jarang memiliki beban yang berat saat belajar. Mata kuliah bidang kesehatan terkadang membutuhkan kemampuan ekstra untuk bisa memahami dan mengingatnya dengan baik. Belum lagi perubahan cara belajar dari SMA ke Perguruan Tinggi dan atau perubahan kehidupan dari anak rumahan menjadi anak kosan, dapat menambah pikiran mahasiswa kesehatan. Jangan khawatir, setiap keberhasilan kadang harus melalui proses-proses berat atau bahkan kegagalan di awal.
Untuk kalian, mahasiswa kesehatan, berikut beberapa cara agar kalian bisa belajar secara efektif:
1. Bulatkan tekad
Semua proses sebaiknya diikuti oleh tekad yang kuat. Sering sekali dalam setiap kegiatan, ada gangguan atau hal lain yang menyebabkan fokus teralihkan. Sehingga untuk memulai dan agar bisa fokus, bulatkan tekad untuk belajar di waktu yang telah ditentukan.
2. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang nyaman bagimu
Ada tiga gaya belajar yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditori dan gaya belajar kinestetik. Meskipun kalian bestie atau punya saudara kembar, belum tentu gaya belajar kalian sama. Gaya belajar visual adalah gaya belajar yang menggunakan indra penglihatan untuk dapat belajar lebih optimal, atau dengan kata lain informasi dapat diserap lebih baik saat melihat gambar, video atau teks yang ditulis dengan rapi. Gaya belajar auditori adalah gaya belajar yang menggunakan indra pendengaran untuk dapat belajar lebih optimal, atau dengan kata lain, informasi dapat diserap lebih baik saat mendengarkan rekaman suara, lagu, atau seejenisnya. Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar yang mengaplikasikan gerakan untuk dapat belajar lebih optimal, atau dengan kata lain, informasi dapat diserap lebih baik melalui permainan, menulis ulang materi atau mempraktikkan informasi. Setelah kalian tahu gaya belajar yang nyaman, kalian bisa belajar sesuai dengan gaya belajar yang nyaman bagimu.
3. Buat jadwal belajar
Jadwal mahasiswa kesehatan tentu saja padat, bahkan 24 jam terkadang kurang cukup untuk melakukan hal-hal yang dirasa perlu. Untuk itu, perlu dibuat jadwal belajar sehingga mahasiswa dapat konsisten untuk belajar setiap hari. Tidak perlu lama, 1 jam tiap hari dengan ½ jam di pagi hari dan ½ jam di malam hari atau langsung 1 jam di pagi hari sudah cukup. Bagian terpenting adalah NIAT dan KONSISTEN. Mahasiswa kedokteran harus konsisten belajar sesuai jadwal yang ditentukan setiap harinya. Bentuk belajar sendiri tidak harus membaca, namun bisa disesuaikan dengan gaya belajar yang nyaman. Misal jika kamu auditori, maka, ambil waktu 1 jam di pagi hari untuk mencari rekaman suara, mungkin bisa bentuk podcast yang suaranya bisa didengar jelasn terkait dengan tema mata kuliah yang diambil. Baiknya jadwal belajar juga dilaksanakan di akhir pekan atau di hari libur, karena jika sudah terbiasa, maka tubuh akan merasa kurang jika kita belum memberi asupan ”belajar”.
4. Buat target belajar
Selain jadwal belajar, yang penting adalah target belajar. Misalnya saat belajar untuk mata kuliah A, maka target yang ingin dicapai adalah dapat mempelajari tentang tema 1, jika sudah tercapai, maka cukupkan proses belajar di hari itu. Jangan memaksakan diri untuk belajar banyak hal dalam waktu singkat, atau Sistem Kebut Semalam (SKS), karena justru bisa bikin kamu burn out. Adanya target belajar juga akan memudahkan kamu untuk mempelajari hal yang kamu butuhkan. Ketahui targetmu dan capai targetmu sebelum mengakhiri sesi belajar.
5. Isirahat yang Cukup.
Informasi yang didapatkan dari hasil belajar tentu saja akan disimpan oleh otak. Agar otak dapat menyimpan informasi yang telah dipelajari, maka istirahat yang cukup dan jadikan tidur berkualitas. Hindari scrolling informasi ketika hendak tidur karena dapat menyebabkan waktu tidurmu terpotong.
Demikian beberapa tips untuk kalian mahasiswa kesehatan agar bisa efektif saat belajar, tentu saja, selain berusaha, kita juga harus berdo’a, jadi jangan lupa berdo’a dan meminta do’a kepada orang tua untuk keberhasilan studi kalian.
Untuk kalian yang ingin menjadi mahasiswa kesehatan namun bingung memilih program studi apa, kalian bisa bergabung menjadi bagian dari mahasiswa S1 Fisioterapi, Fakultas Kedokteran (FK), Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Di masa depan, fisioterapis akan memiliki banyak lapangan pekerjaan dan semakin banyak dibutuhkan oleh dunia. Tak hanya berfokus di puskesmas, klinik atau rumah sakit, fisioterapis juga bisa mengembangkan sayapnya di bidang olahraga. S1 Fisioterapi FK UNESA memiliki fokus dalam perkembangan fisioterapi olahraga prestasi, olahraga rekreasi dan disabilitas. Jadi, jangan ragu memilih S1 Fisioterapi FK UNESA ya!