MEKANISME NYERI
Nyeri merupakan suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan dan berhubugan dengan kerusakan jaringan. Secara umum nyeri dikategorikan menjadi nyeri akut dan nyeri kronis. Nyeri akut memiliki durasi sensasi nyeri pendek dan bertahan kurang dari 7 hari tetapi sering memanjang sampai 3 bulan. Nyeri kronis bertahan lebih lama hingga lebih dari 6 bulan. Nyeri muncul karena adanya kerusakan atau perubahan patofisiologi pada sistem saraf baik sentral maupun perifer. Berdasarkan mekanisme terjadinya nyeri, nyeri dibedakan menjadi nyeri nosiseptif, nyeri inflamasi, dan nyeri neuropati. Nyeri nosiseptif meliputi nyeri somatic dan nyeri visceral. Nyeri inflamasi dikarakteristikkan sebagai kondisi hipersensitivitas terhadap nyeri sebagai respon terhadap kerusakan jaringan. Nyeri neuropati muncul akibat disfungsi atau kerusakan sistem saraf perifer. Pada ujung saraf bebas serabut aferen primer terdapat suatu reseptor yang akan teraktivasi secara spesifik oleh stimulus noksius atau nyeri. Reseptor ini disebut sebagai nosiseptor dan tersebar luas hampir di seluruh jaringan tubuh. Dua jenis nosiseptor yaitu serabut A-delta yang bermielin tipis dan serabut C yang tidak bermielin.
Mekanisme nyeri didasarkan pada empat proses yaitu tranduksi, transmisi, modulasi dan persepsi. Tranduksi adalah suatu proses Dimana ujung saraf aferen menerjemahkan stimulus ke dalam impulas nosiseptif. Tiga tipe serabut saraf yang terlibat dalam proses ini, yaitu serabut A-beta, A-delta, dan C. Transmisi adalah suatu proses dimana impuls disalurkan menuju kornu dorsalis medulla spinalis, sepanjang tractus sensorik, hingga otak. Proses transmisi merupakan proses penyaluran impuls melalui saraf sensori sebagai lanjutan proses transuksi melalui serabut A-delta dan serabut C dari perifer ke medulla spinalis, dimana impuls tersebut mengalami modulasi sebelum diteruskan ke thalamus oleh tractus spinotalamikus dan Sebagian ke tractus spinoretikularis. Selanjutnya impuls disalurkan ke thalamus dan somatosensorus di korteks serebri dan diinterpretasikan sebagai nyeri. Modulasi adalah proses amplifikasi sinyal neural terkait nyeri. Proses modulasi merupakan proses perubahan transmisi nyeri yang terjadi di susunan saraf pusat (medulla spinalis dan otak). Persepsi merupakan hasil akhir proses interaksi kompleks antara proses transuksi, transmisi dan modulasi sehingga menghasilkan suatu proses nyeri yang melibatkan thalamus dengan korteks sebagai diskriminasi dari sensorik. Penilaian nyeri diukur dengan skala analog visual (visual analog scale/VAS), numeric rating scale (NRS), verbal descriptive scale (VDS).
Referensi:
Guyton, CA, Hall EJ. 2006. Medical Textbook of Physiology. Missisipi : Elsevier Saunders.2006:598-606
Zainal, R., Irfannuddin, I., Legiran, L., Ibrahim, N., & Ahmad, M. R. Peran Ketamin pada Nyeri di Tingkat Sel. JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia), 15(1), 86-94.