Kesehatan Fisik Bantu Mental Lebih Stabil: Hubungan Aktivitas Fisik dan Emosi

Aktivitas fisik tidak hanya bermanfaat bagi tubuh, tetapi juga memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan mental. Banyak penelitian menunjukkan bahwa olahraga teratur mampu meningkatkan kestabilan emosi, mengurangi stres, dan memperbaiki suasana hati.
Pentingnya kesadaran masyarakat untuk melihat olahraga bukan sekadar sarana kebugaran, tetapi juga sebagai pendekatan preventif terhadap gangguan psikologis. “Saat tubuh bergerak, terjadi pelepasan hormon endorfin dan serotonin yang berperan penting dalam mengatur emosi dan rasa bahagia,” ungkap Nur Luthfiatus Solikah, dosen dari Program Studi Fisioterapi UNESA.
Lebih lanjut, aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau latihan pernapasan pun dapat membantu seseorang lebih tenang dan fokus. Tidak heran jika olahraga kini direkomendasikan sebagai bagian dari terapi non-farmakologis untuk gangguan kecemasan, depresi ringan, hingga stres kerja.
Mahasiswa juga diimbau untuk menjaga pola hidup aktif di tengah padatnya aktivitas akademik. Selain menunjang konsentrasi belajar, aktivitas fisik terbukti dapat meningkatkan kualitas tidur dan kepercayaan diri. Dengan menjaga tubuh tetap aktif, kita tidak hanya merawat fisik, tetapi juga menciptakan ruang mental yang lebih sehat dan stabil. Karena pada dasarnya, tubuh dan pikiran adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.