Jangan Hanya Kuasai Akademik, Kuasai Juga Kemampuan Ini!

Mahasiswa merupakan orang yang belajar di perguruan tinggi. Mahasiswa memiliki kewajiban untuk mengikuti peraturan pada perguruan tinggi, antara lain mengikuti dan menguasai pengetahuan akademik sesuai dengan program studi yang diambil. Saat ini, menjadi mahasiswa saat ini tidak cukup hanya menguasai kemampuan akademik, namun harus memiliki kemampuan pengembangan diri seperti komunikasi. Komunikasi diartkan sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan. Proses komunikasi menjadi proses yang dilakukan setiap waktu oleh mahasiswa. Di masa perkuliahan, kemampuan berkomunikasi yang baik akan membantu mahasiswa dalam berbagai aspek, mulai dari pemahaman materi perkuliahan, presentasi, hingga membangun relasi yang bermanfaat. Dengan komunikasi yang efektif, mahasiswa tidak hanya dapat mengekspresikan ide mereka dengan jelas, tetapi juga menunjukkan profesionalisme yang akan menjadi nilai tambah ketika memasuki dunia kerja.
Kemampuan komunikasi belum tentu dimiliki oleh mahasiswa, namun kemampuan ini dapat dipelajari oleh mahasiswa di masa senggangnya. Berikut ini beberapa cara agar dapat memiliki kemampuan komunikasi efektif yang baik:
1. Memberikan Informasi dengan Jelas.
Komunikasi menjadi proses penyampaian informasi, untuk itu, dalam berkomunikasi, seseorang harus memberikan informasi dengan jelas. Penyampaian informasi harus dilaksanakanswecara jelas agar tidak menimbulkan salah paham dari pihak lain. Beberapa cara untuk memberikan informasi dengan jelas antara lain menggunakan bahasa yang umum, mudah dipahami, ringkas, padat namun mencapai keseluruhan, menarik, meyakinkan dan dapat dipertanggungjwabkan.
2. Melakukan Kombinasi Komunikasi Verbal dan Nonverbal
Komunikasi verbal merupakan komunikasi yang menggunakan lisan dan tulisan, sedangkan komunikasi nonverbal merupakan komunikasi menggunakan gerak tubuh, mimik wajah dan intonasi suara. Saat melakukan komunikasi, kita melakukan komunikasi verbal dan nonverbal, namun sering kita tidak sadar melakukan komunikasi nonverbal yang menyebabkan lawan bicara kurang nyaman. Untuk itu, kita harus memahami beberapa bentuk komunikasi nonverbal yang dapat meyakinkan lawan bicara kita seperti menatap mata lawan bicara secara lembut, menggunakan gestur tubuh seperti berdiri tegap dan duduk tegak, menggunakan ekspresi tersenyum atau tenang, menggunakan intonasi yang stabil dan sesuai dengan pesan yang disampaikan (jika memerlukan fokus lebih, bisa menggunakan intonasi yang lebih tinggi) dan menjaga jarak aman dengan lawan bicara (tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh).
3. Melatih Kemampuan Mendengarkan Aktif
Proses komunikasi tidak hanya menyampaikan pesan, namun juga menerima pesan, sehingga untuk memiliki kemampuan komunikasi yang efektif, seseorang juga harus mampu mendengarkan lawan bicara secara aktif. Mendengarkan aktif dapat dilakukan dengan memfokuskan perhatian kepada lawan bicara, menghindari memotong pembicaraan lawan bicara, menunjukkan bahasa tubuh yang positif bagi lawan bicara dan menunjukkan rasa empati pada lawan bicara.
4. Memberikan Umpan Balik
Adanya umpan balik menunjukkan bahwa informasi telah diterima dan penerima pesan memberkan umpan balik dari informasi yang diterima. Umpan balik sebaiknya berupa pernyataan yang menguatkan informasi atau pertanyaan terhadap informasi yang diterima atau ungkapan tanggapan lain terhadap informasi yang diterima. Umpan balik lebih baik menghindari kritik yang bersifat pribadi, namun dapat berupa kritik terhadap informasi yang diberikan.
Seperti keterampilan lainnya, komunikasi yang efektif perlu dilatih secara konsisten. Mahasiswa sebaiknya sering melatih kemampuan komunikasi efektifnya dengan sering mengulang 4 cara diatas pada kehidupan sehari-hari.

Bagi mahasiswa di bidang kesehatan, seperti Fisioterapi, komunikasi yang efektif diperlukan untuk dapat memahami cara berkomunikasi dengan pasien secara empatik dan profesional, serta mampu bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya. Komunikasi yang baik memungkinkan fisioterapis membangun kepercayaan dengan pasien, menjelaskan prosedur dengan jelas, dan mendukung proses penyembuhan pasien dengan lebih optimal. Kemampuan komunikasi efektif juga dapat diperoleh dari mata kuliah Komunikasi Profesional yang menjadi mata kuliah wajib untuk program studi S1 Fisioterapi, Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Selain itu, mahasiswa UNESA juga dapat bergabung pada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Debating Union yang dapat meningkatkan soft skill terkait komunikasi atau UKM broadcasting yang dapat meningkatkan soft skill di bidang jurnalistik, produksi video, radio dan sosial media yang terntunya akan menerapkan komunikasi efektif. Jadi untuk kalian yang masih SMA dan bingung mau mengambil jurusan atau program studi apa, kalian bisa memilih program studi S1 Fisioterapi, Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Surabaya.
Jika Anda tertarik mendalami ilmu kesehatan dengan keterampilan komunikasi yang kuat, Program Studi S1 Fisioterapi adalah pilihan yang tepat. Program ini tidak hanya menawarkan pendidikan akademis berkualitas dalam ilmu Fisioterapi, tetapi juga membekali mahasiswa dengan soft skills yang sangat dibutuhkan di dunia kerja, termasuk komunikasi dan empati. Bersama Program Studi S1 Fisioterapi, Anda akan dilatih untuk menjadi fisioterapis yang kompeten, mampu berkomunikasi dengan baik, dan siap menghadapi tantangan dalam pelayanan kesehatan yang dinamis.
Penulis : Romadhiyana Kisno Saputri, S.Gz., M.Biomed.